Modul 1 : Download
Modul 2 : Download
Supply
Chain adalah sebuah sistem yang melibatkan proses
produksi , pengiriman, penyimpanan , distribusi dan penjualan produk dalam
rangka memenuhi permintaan akan produk tersebut. Supply chain didalamnya
termasuk seluruh proses dan kegiatan yang terlibat didalam penyampaian produk
tersebut sampai ketangan pemakai (konsumen). Semua itu termasuk proses produksi
pada manufaktur, sistem transportasi yang menggerakkan produk dari manufaktur
sampai ke outlet retailer,gudang tempat penyimpanan produk tersebut , pusat
distribusi tempat dimana pengiriman dalam party besar dibagi kedalam party
kecil untuk dikirim kembali ke toko-toko dan akhirnya sampai ke retailer yang
menjual produk-produk tersebut.
Tujuan
dari supply chain adalah untuk memastikan sebuah produk
berada pada tempat dan waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan konsumen
tanpa menciptakan stok yang berlebihan atau kekurangan. Sebuah operasi yang
effisien dari supply chain tergantung pada lengkap dan akuratnya aliran data
yang berhubungan dengan produk yang diminta dari retailer kepada buyer , sistem
transportasi dan kembali ke manufaktur.
Dalam
rangka memenuhi stok barang yang tersedia untuk retailer, manufaktur harus
menentukan jumlah produk yang diproduksi pada waktu tertentu. Dengan demikian
berarti manufaktur harus meramalkan/ membuat perkiraan jumlah penjualan. Ramalan
ini digunakan untuk memperkirakan jumlah dan jenis bahan mentah yang harus
dibeli, pengapalan dan waktu pengiriman untuk bahan mentah tersebut dan waktu
yang dibutuhkan untuk proses di manufaktur. Kemudian barang yang sudah jadi
disimpan didalam gudang sampai diorder oleh distributor. Distributor membeli
produk dari manufaktur dalam jumlah yang besar dan mungkin barang tersebut
dimuat dalam truck, pallet atau kemasan lain dari produk tersebut. Pada saat
distributor menerima pengiriman , kemudian dipecah menjadi pengiriman yang
lebih kecil untuk dikirim ke retailer.
Sebagai contoh:
Seorang
distributor membeli lima pallet masing-masing berisi 1000 karton juice merk "ABC".
Setiap karton berisi 24 kaleng juice, kemudian distributor membongkar pallet
menjadi bagian karton-karton yang terpisah dan mengirim 334 karton ke retailr A
dan 558 karton ke retailer B dan 108 sisanya disimpan sebagai stok persediaan. Retailer
membongkar karton tersebut mejadi 24 bagian masing-masing item yang akan
didisplay untuk dijual. Persediaan yang tidak muat di rak penjualan kemudian
disimpan diruang penyimpanan stok untuk dijual pada waktu yang akan datang.
Munculnya SCM dilatar belakangi oleh 2 hal pokok, yaitu:
1.
Praktek
manajemen logistik tradisional yang bersifat adversarial pada era modern ini
sudah tidak relevan lagi, karena tidak dapat menciptakan keunggulan
kompetitif
2.
Perubahan
lingkungan bisnis yang semakin cepat dengan persaingan yang semakin ketat. Perkembangan
lingkungan industri yang dinamis pada era global seperti sekarang ini
menjadi pemicu bagi banyak organisasi perusahaan untuk menggali potensi
yang dimiliki, serta mengidentifikasi faktor kunci sukses untuk unggul dalam
persaingan yang semakin kompetitif.
1 comment:
makasi buk
Post a Comment